Laman

Senin, 03 Desember 2012

Karena aku percaya, ada pelangi sesudah hujan

Kemarin aku menangis tersedu-sedu tanpa henti hingga dadaku sudah tak mampu lagi menahannya. Aku hanya sudah terlalu lama bungkam dan bersabar. Mencoba untuk menerpa badai yang selalu datang dan berusaha menegakkan tombak didepannya. Namun yang ada hanyalah aku tak sanggup dan kembali menangis. Sungguh, aku benci ketika aku menangis. Sesuatu hal yang membuat dadaku sesak dan memusingkan kepalaku. Tetapi faktanya adalah menangis dapat melegakan segalanya....

Lagi-lagi ada saja kejadian pada hari jum'at, tetapi yang ini sangat mengecewakan. Seorang keluargaku mengatakan padaku "Sudah banyak yg berkata buruk tentangmu di depanku, aku hanya bisa terdiam dalam sakitku" kira-kira begitulah katanya. Saat itu aku hanya terdiam, lalu menengadahkan kepalaku karena mataku sudah berkaca-kaca, aku hanya tak ingin tampak begitu lemah didepan mereka. Namun air mata ini tetap saja menetes. Sakitnya bukan main, dadaku sangat sesak. Kata-kata itu seolah memojokkanku, karena hampir setiap hari aku mendapatkan olokan dari mereka dan untuk kali ini, aku membuat keluargaku sendiri tersakiti ketika mendengarnya. Aku tahu pasti dia malu punya keluarga sepertiku. Aku berlari ke musholla roudhotut tolibin, saat itu aku hanya ingin menangis dihadapan-Nya, menanyakan apakah aku pantas mendapatkan seperti ini setiap hari? Apakah aku telah jauh dari-Nya? Sahabat-sahabatku mengerubuniku, mereka seolah menguatkanku dan beberapa dari mereka ikut menangis bersamaku. Sungguh, merekalah sahabat terbaik yang pernah aku punya. Membagi tangisnya denganku, dan merelakan kebahagiaannya hanya demiku, meneteskan butir-butir air mata dihadapan orang lain. Aku berajak dari tempat itu, karena waktu sudah menunjukkan waktu zuhur. Ketika solat, aku masih saja terisak sampai aku berdoa. Dan aku menutup mukaku rapat-rapat dengan tanganku, lagi-lagi masih ketahuan jika aku menangis. "Dita kenapa?" aku masih terdiam..... "Dita....kenapa? Cerita sama kakak. Ini kak bela. Kakak gak tau masalahnya, kakak tadi gak disana" aku membuka tanganku, lalu menggelengkan kepalaku. Kami hanya terdiam, sama-sama dalam keadaan hening. Lalu seorang kakak datang lagi, kemudian menggenggam tanganku erat-erat, dia menasihatiku. Namun aku menolak, aku berkata "Aku bukan menyalahkan siapa-siapa....Aku hanya membenci diriku sendiri, aku hanya ingin mati sekarang karena tiada yang bisa ku lakukan. Sama sekali tak ada". Dia kembali menasihatiku "Kakak pernah punya masalah dan pernah ingin mati, tetapi kakak kembali bertanya, akan malukah Allah punya makhluk seperti kakak....". Aku terdiam, malu, malu sebagai hamba-Nya yang hanya bisa mengadu, malu menangis bukan karena dosa, malu menyia-nyiakan waktu yang Dia berikan kepadaku, dan malu ketika aku tak bersyukur untuk hidup. Kemudian ia melanjutkan pembicaraannya "Jangan pernah bilang mau mati lagi ya dek. Kakak tahu dita orang yang kuat. Karena Allah gak akan ngasih sesuatu yang gak bisa kita lalui, dan cobaan adek sudah sangat besar, berarti Dita sudah cukup hebat. Dita itu sudah di atas. Janji gak akan bilang gitu lagi?" lalu dia menyisipkan kelingkingnya pada kelingkingku, aku tersenyum. Dan sahabatku meneteskan air mata melihat perbincangan itu, ketika usai kak Lia berkata. Sekarang giliran yastie yang menangis tersedu-sedu didepanku, dia mengatakan "Dita harus kuat..... Kita kan sudah sering ngadepin masalah gini, kita sama-sama tak! Ga ada yang ninggalin satu sama lain, apa kami pernah ninggalin kamu ketika kamu sedih? Inget tak, kamu punya kami dan Allah. Biarin orang mau bilang apa, aku tahu betul kau gimana." Aku menangis, ku peluk dia dengan sangat erat. Menangis dalam dekapannya, dan meneteskan air mataku pada jilbab indahnya. Semua sahabatku ikut menangis disana. Aku tahu betul, Allah akan memberikan sesuatu kesulitan beserta kemudahan. Dan aku meyakini, merekalah ( calon bidadari-bidadari  surga ) ini lah yang Allah kirimkan untukku. Aku sangat bahagia, diantara 1000 orang yang membenciku, aku mempunyai Allah yang sangat jauh lebih besar daripada mereka. Dan haru biru menjadi hangat saat itu.

Dibawah pelangi rhoudotut tolibin,
Jum'at, 30 November 2012
Unforgettable moment

Rabu, 31 Oktober 2012

The power of faith

"Aku ingin menjadi pelangi, yang begitu setia menanti hujan reda"

Kata-kata ini begitu sederhana, bahkan hanyalah sebuah kalimat yang tiada arti bagi mereka. Namun, sejujurnya itulah jawaban dari kelelahanku, jawaban mengapa aku selalu menyukai hujan dan pelangi sesudahnya.

Semalam aku membaca artikel tentang albert einstein, siapa yang tidak tahu dengan ilmuwan yang satu ini. Dengan IQ yang tinggi dan begitu mempengaruhi dunia. Tetapi dia tumbuh bukan karena kesempurnaan yang Tuhan kasih kepadanya, melainkan kekurangan-kekurangan yang dia miliki. Dia adalah penderita disleksia, yaitu penyakit dimana penderitanya mengalami kesulitan untuk membaca dan belajar. Bahkan dia sempat dikeluarkan dari sekolahnya karena hal ini. Namun dibalik beribu-ribu kekurangan yang dia miliki, Allah tahu apa yang dia butuhkan, maka Allah memberinya satu kelebihan untuk menutupi semuanya. Kejeniusannya di bidang sains telah menyumbangkan banyak hal pada bidang ini. Semua ini karena dia selalu percaya "Tuhan tidak bermain dadu" katanya. Dia juga percaya bahwa imajinasi lebih penting daripada ilmu pengetahuan. 

Aku terdiam sejenak semalam, aku yang kurasa tidak memiliki kekurangan separah itu malah asik bermalas-malasan dengan duniaku saja. Bagaimana bisa aku menjadi orang yang dikenang seperti tuan einstein ini? Aku hanya ingin menjadi bermakna ketika aku tiada. 


Kehidupan itu seperti menulis, dan penulisnya adalah kita. Jadi, yang menentukan baik atau buruknya hidup kita adalah kita sendiri. 


Bahkan aku sering sekali berkata "Aku lelah...." dalam setiap tulisanku. Aku lupa apa saja yang sudah Allah berikan padaku, ketika aku tersesat, maka Dia datang dan membimbingku kembali. Maka sesungguhnya aku telah banyak melakukan dosa ketika aku mengatakannya :') 

Ibu, aku harap kau masih disini hingga aku mati nanti, kan ku buktikan bahwa hidupmu tak sia-sia. Hidupmu akan tersenyum. Aku berjanji akan membuat hari tuamu menjadi lebih berwarna, karena melihatku telah berada didepan dan tentunya dalam genggaman tanganmu.




"I may be nothing today, but i will be something someday" - Mega Dita Agustin. 

Selasa, 30 Oktober 2012

If i was a bird.....

Jika semua orang sibuk untuk menyibukkan diri dalam keheningan, maka cara itulah yang selalu aku cari. Terkadang, aku hanya ingin berpura-pura tidak mengingat apapun didalam kehidupanku. Aku ingin merekam semua kejadian indah, dan mengulang-ulang kembali segala yang indah itu. Akan ku pastikan, aku akan bahagia. Menjadi bagian dan alasan mengapa masa itu ada dan tak pernah terlupakan. Aku ingin mengirup udara bebas dan terbang layaknya seekor burung, tanpa ada yang mengekang dan selalu dalam kedamaian. Terbang kemana saja ia mau, mencari dan selalu mencari. Walau harus sendiri dalam hening dunia yang begitu luas ini.

Kadang, aku merasa sendiri dalam keramaian. Aku pun bingung. Mungkin, alasan mengapa mereka tersenyum adalah aku. Namun tanpa mereka sadari, aku terkadang membodohi mereka. Memanfaatkan setiap kebersamaan kami agar aku tak merasa sepi. Aku tak tahu kapan aku akan berhenti ketika aku telah jauh melangkah, dan tak mungkin akan mundur sebelum sampai pada tujuan utamaku. Andaikan aku seorang burung, maka kami akan berterbangan bersama, membentuk barisan yang begitu indah dilangit, menjadi alasan dalam kedamaian petang dan pagi hari. Karena sejatinya, tanpa kicau burung dipagi hari, maka dunia akan hening.

Sesungguhnya, aku lelah. Aku rasa aku telah cukup lama didunia. Tanpa mengetahui apa yang sudah Tuhan berikan padaku, menjadikan indah pada waktunya. Alasanku masih berdiri dan tersenyum disini adalah karna aku percaya, bahkan begitu yakin pada keajaiban yang akan terjadi suatu hari nanti. Mempunyai sayap, menjadi pendamai bagi dunia, mempunyai segerombolan burung lainnya. Walaupun belum pernah ku temukan dimanapun suatu kedamaian sejati itu. 

Bahagia ataupun sedih. Aku tetaplah sama. Takkan berubah. Aku selalu berpura-pura bernyanyi dalam senduku tanpa menghiraukan bahwa dunia itu memiliki banyak duri menyakitkan didalamnya. 

Sabtu, 27 Oktober 2012

A little thing about today

"Walaupun pertemuanku dengannya tak seindah yang kubayangkan, setidaknya kita berbicara.....setelah sekian lama aku hanya bisa mengaguminya. Jadi bagaimanapun bentuk pertemuan itu, akan menjadi awal yang indah nantinya" - Cinta Pertama.

Aku tak mengerti mengapa aku begitu menyukai kutipan di film itu, sama halnya aku tak mengerti mengapa aku begitu menyukai hujan. Dalam hujan aku selalu berdoa, akan ada keindahan sebelum dan sesudahnya, bahkan ketika hujan berlangsung. Dalam sunyi, aku selalu menuangkan cerita dalam benakku, merangkai kata demi kata hingga menjadikannya bahagia dalam sebuah tulisan.

Dan hari ini, ternyata dari ribuan kutipan film yang ada dan hanya satu yang kusuka itu menjadi nyata. Aku seperti masih bermimpi. Seberani itukah aku? Berbicara dengan menatap wajahnya. Sederhana, singkat dan mungkin tak berarti apa-apa. Tetapi memiliki berjuta rasa didalamnya.

"Melihat wajahnya saja aku sudah tidak sanggup, apalagi berbicara padanya" Yah..... Hal ini sering sekali kulontarkan dimulutku, dan ternyata aku baru saja melakukannya. Rasanya seperti tidak mungkin, rasanya aku terlalu berani dan lancang. Namun, ya......cerita yang terjadi di sekolah ini, biarin aja terjadi disini. Akan menjadi kenangan indah setelah kejadian sebelumnya yang begitu ku kenang sampai sekarang.

"Cinta, apakah benar-benar ada? Aku menjadi bermakna bukan ketika cinta menghampiriku, tetapi aku merasa sudah bermakna sejak berhadap cinta menghampiriku. Karena apa yang bermakna dalam hidup selain harapan" - Cinta pertama.

Rabu, 12 September 2012

Cinta dalam islam

Assalamu'alaykum akhi wa ukhti sekalian. Apa kabarnya hari ini? Semoga selalu baik-baik saja ya. Atau ada yang lagi galau? Kalau bicara tentang galau, biasanya langsung menjurus ke cinta. Baiklah, sekarang adalah masa kita, masa dimana kita mulai tertarik dengan lawan jenis. Mulai memerah muka kita apabila ia mendekat, mulai tak karuan rasa apabila dia memandangi, dan lain-lainnya. Semua indah apabila ada dia (yang kamu cintai) didekatmu. Namun, ketika kita tahu dia sudah memiliki yang lain. Rasa tersebut terasa terhempas dan terjatuh. Hmmmm jadi yang ingin saya ceritakan bukanlah kegalauan atau rasa yang sedang saya rasakan, sedikit berbagi tentang arti cinta sebenarnya menurut pandangan islam. Selamat membaca! :)


Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga :
(1) Lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain.
(2) Lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain.
(3) Lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri. Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.
Dalam Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5. Cinta ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)..
7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi..
8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, layukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286).


Cinta sangatlah sulit jika dijelaskan dengan kata-kata. Mungkin definisi cinta hanya dapat kita rasakan. Ibnul Qayyim pun juga pernah mengatakan bahwa :
“Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri”.


Pada hakekatnya Cinta itu adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah SWT, maka ia akan menjadi ibadah. Dan apabila sebaliknya, jika cinta itu tidak sesuai dengan ridha Allah SWT maka akan menjadi perbuatan maksiat (seperti yang terjadi pada zaman sekarang ini). Berarti jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Islam menyeru kepada cinta, yaitu cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada Agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk, sebagaimana Allah menjadikan perasaan cinta antara suami istri sebagai sebagian tanda dan bukti kekuasaan-Nya, firman Allah SWT:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21)”.


Jadi, cintailah Rabb-Mu dahulu, baru makhluknya. Dan cinta kepada Allah tidaklah lebih besar daripada cinta duniamu. 
Doaku hari ini: Ya Allah jauhkan kami dari zinah apapun, termasuk menzinahi hati, mata dan fikiran kami. Lindungilah kami dalam segala hal yang menyesatkan kami. 
Karena cinta sejati adalah milik-Nya bukan kamu, dia dan mereka :)

Sabtu, 18 Agustus 2012

Astagfirullahaladzim. Astagfirullahaladzim. Astagfirullahaladzim. Hari ini adalah hari terakhir puasa, begitu menjadi sesuatu yang berharga bagi saya dibulan Ramadhan, terasa cepat berlalu. Takbir berkumandang lalu menjadi getar dihati. Seperti hal biasanya, mereka menyalahgunakan malam kemenangan ini dengan bersenang-senang hingga berbuat maksiat. Malam ini aku bersama keluargaku keluar ke mid night sale, dan ketika sudah mendapatkan baju, kami bergegas mencari makanan karena perut kami begitu keroncongan. Kami memilih tempat yang masih hidup ketika sudah menjelang malam, tempat yang begitu nyaman, ada live music dan lain-lain. Namun suatu hal yang membuatku kecewa, baru saja aku melangkahkan kakiku kedalam sana, seseorang wanita yang begitu cantik memamerkan tubuhnya, nyaris tidak berbaju. Hatiku piluh sepiluh-piluhnya, ku pandangi terus wanita itu, berharap dia menoleh dan menyadari bahwa aku melihatnya begitu salah. Dan akhirnya diapun menoleh padaku, tatapannya seperti ibu tiri. Ku tundukkan kepalaku, aku menggeleng-geleng. Bertanya-tanya dalam hati tentang mengapa dia begitu senang memakai baju primitif itu. Setiap mata menoleh padaku malam ini, mereka aneh, ada gadis berjilbab didalam itu, dan jilbabnya begitu panjang. Jelas aku risih dengan pandangan mereka, seolah-olah disini aku yang salah, salah menempatkan diri didalamnya. Ku nikmati saja live music disana, sampai ku toleh lagi wanita yang memakai baju primitif itu, ternyata dia sedang memandangiku lagi. Kudoakan dalam hatiku semoga Allah memberinya hidayah, setidaknya ketika dia tidak bisa menjadikan dirinya berjilbab, berpakaian sopan saja sudah memberiku ketentraman. Lalu ketika aku makan, aku menoleh pada sudut kananku, ku dapati orang yang ku kenal dahulu, cantik secantik-cantiknya seperti barbie, namun sayang, saat itu dia sedang asik dengan sekuntung rokoknya. Hatiku sangat renyuh, apakah ini salah kami yang tak pernah mengingatkan sesama? Sudah lama aku tak menemui lagi tempat seperti itu. Ternyata begitu banyak cerita renyuh seperti dahulu kala. Apakah ini akhir zaman? Ya Allah Ya Rabbi. Ampuni dosa kaum kami ya Allah, jikalau kami telah berbuat begitu maksiat :(

Selasa, 07 Agustus 2012

Berubah? Haruskah dicurigai?

     Yapppp!!!! Hari pertama MOS di sekolah baru, aku senang bisa bergabung dengan teman baru, lingkungan baru dan tentunya sekolah baru. Sekolah ini penuh nuansa islami yang begitu kuat, terkenal dengan imtaq yang baik sekotaku. Aku jelas bangga masuk kesini. Tapi aku tak pernah berniat untuk berubah dari diriku yang dahulu. Hari pertama aku masih dengan kebiasaan kentalku, berbicara kasar, bersenda gurau dengan menggunakan kata-kata yang tak enak di dengar dan lain-lain. Semua itu mengasyikkan tentunya, aku masih menjadi diriku yang aku cintai keadaannya, tanpa menghiraukan orang lain yang mengkritikku, tanpa merasa bersalah dengan segala apa yang sudah telah diucapkan oleh lisanku.
     Namun seiring berjalannya waktu, satu atau dua hari aku mengikuti mentoring. Ku dengarkan mereka berbicara dengan indah dan fasihnya, melantunkan kata-kata islami nan indah. Dan entah, suatu ketika hatiku tergetar, aku merasa begitu banyak kesalahan terhadap-Nya. Aku melalaikannya, aku sering berkata tak baik, aku tak pernah menutup auratku, bahkan aku teringat ketika aku masih SMP. Waktu itu hari jumat, hari dimana diwajibkan bagi setiap sekolah negeri memakai baju muslim dan yang wanita memakai jilbab, tentunya di sekolahku juga, namun ketika sudah waktunya bel pulang aku melepasnya, aku merasa gerah memakai itu dan aku merasa aku lebih jelek memakainya. Lalu seorang guru agam datang padaku, dia memarahiku habis habisan, aku dicubit, namun aku seperti tanpa dosa, aku hanya tersenyum lalu menjauhinya. Astagfirullah, aku tak ingin lagi seperti itu.
     Aku pulang. Ku cubiti pipiku, ku tampar mukaku, dan ku lihat pada cermin seraya bertanya pada diriku sendiri "INIKAH AKU SEBENARNYA? PENUH DOSA!!!" ketika solat aku menangis, mohon ampun atas segala yang ku lakukan selama ini, aku tahu Allah maha pengampun. Ku lengkapi solat demi solat, aku pun senantiasa membaca Al-Qur'an yang begitu indah itu. Namun semuanya masih belum sama sekali mengobati penyesalanku, ku telaah lagi, alangkah baiknya Allah memberiku kesempatan untuk bertaubat. Bagaimana jika aku sudah meninggal kemarin? Tanpa ada taubat. Aku rasa 1000000000x aku akan menyesal hidup dalam sia-sia. 
     Hari pertama itu aku mulai memantaskan diri dengan kerudungku, kerudung pertama yang ku pakai adalah kerudung berwarna biru dengan motif yang biasa saja. Aku tidak merasa begitu cantik, tetapi aku merasa sederhana dan dihargai sebagai seorang wanita. Aku merasa inilah yang aku cari selama ini. Menjadi wanita yang seutuhnya tanpa ada paksaan dari siapapun. Lalu aku senang mencari tentang apa yang belum ku pelajari tentang jilbab dan aku senang mempost nya di twitterku. Namun semua orang mengiraku sebagai "Pencitraan" padahal DEMI ALLAH niatku hanyalah ingin berbagi, bukan untuk menjadi lebih baik dimata mereka, namun dimata Allah. Mereka mengejekku tak pantas, munafik, dan lain-lain. Ya wajar saja, baru saja pertama kali aku memakai jilbab, tetapi di twitterku seperti orang yang sudah tahu fasih tentang islam. Aku masih merasa wajar sampai saat itu. 
    Sampai suatu ketika, handphone ku bergetar, seseorang memberi tahu padaku bahwa senior disekolah tidak ada yang menyukaiku, bahkan mereka mengejekku didepannya. Hari itu hari pertama aku meneteskan air mata ketika aku telah menjadi aku yang baru, aku terisak tanpa ingin ibuku melihat semua itu, aku berlari ke kamarku lalu menangis sekuat-kuatnya. Aku bertanya dalam hati "Apakah aku begitu buruk dimata mereka? Apakah aku pernah berbuat salah pada mereka yang sebelumnya aku tak pernah kenal sama sekali? Entahlah" sampai pukul 00.00 layaknya seseorang ABG biasa, aku mempost setiap keluhanku dalam twitterku, aku bingung harus cerita pada siapa, tiada teman yang ku dapati begitu baik saat itu. Aku hanya bisa diam diam dan muhasabah dalam diriku. Aku mencari dimana letak kesalahanku pada mereka. 
   Seiring berjalannya waktu, hujatan demi hujatan datang lagi. Ketika pesantren ramadhan aku dijadikan ketua kelompok, seorang mengatakan bahwa yang menjadi ketua kelompok saat itu adalah yang namanya di blacklist oleh senior-senior. Aku tersentak lagi. Aku mendapati ilmu tentang dakwah dan ternyata manusia itu bisa berdakwah dengan segala cara yang baik, bil haq, bil qalam, dan bil lisan. Tersirat difikiranku untuk bil qalam dalam akun yang aku punya, di twitter aku sering mempost apa yang telah aku dapat hari itu, namun ku dapati lagi hujatan tentang bahwa aku hanyalah ingin terlihat baik di depan mereka. Untuk kesekian kalinya aku menangis sampai mataku sembab dan ketika aku bangun tidur mataku terasa begitu sakit. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan, sampai akhirnya ku temui lagi hujatan itu, hujatan yang begitu sakit ku dapatkan. Namun kudapati lagi seseorang berkata padaku "La tahzan, innallaha ma'ana" yang artinya "Jangan bersedih, Allah bersama kita" Aku tersenyum dan merasa begitu kuat. Subhanallah, aku selalu ingat kata itu ketika aku menangis, dan alasan aku berhenti menangis adalah kata-kata itu. Entahlah, sampai dimana hujatan ini akan berakhir. Aku lelah menangis di setiap malam, namun satu yang pasti, aku tak pernah lelah untuk mendoakan mereka dalam solatku, aku tak pernah meminta mereka untuk husnudzon padaku, tetapi setidaknya aku meminta agar tidak ada lagi su'udzon pada diri mereka. 

Senin, 06 Agustus 2012

Setiap wanita mendambakan lelaki tampan nan soleh
Datang dan memberinya setangkai bunga mawar yang indah
Memimpinnya dalam sholatnya
Menuntunnya kejalan Allah 

      "Aku ingin memilikimu hari ini, esok dan seterusnya, humairah" lalu aku tersenyum dan menangis. Subhanallah, kata yang ia ucapkan begitu indah nan suci. Aku merasa sempurna ketika memilikinya. Hari hari ku sungguh begitu indah ku jalani bersamanya. Cinta yang ia berikan layaknya tak akan pernah hilang, ia menuntunku untuk selalu berjalan di jalan Allah, begitu tawadhunya dalam mencintai dan membimbingku. Ketika ku salah, ia membenarkannya. Kala aku gundah, dia mencari tawa itu kembali. 
       Namun suatu malam ku temui dia sedang terteguh dalam doanya, dia menangis meminta kepada Allah dalam tahajudnya, dalam doa yang penuh kekhusyukan "Ya Allah....... Izinkan aku mencintainya karena-Mu, sehingga rasa ini tak akan pernah berubah walaupun kami tak mendapatkan keturunan" aku terdiam, menelaah dan menangis. Ya Allah Ya Rabbi, kata-katanya benar, namun ini yang membuatku berfikir 100x lagi untuk tumbuh menua bersamanya. Aku merasa bersalah dan tak memberinya sedikitpun kebahagiaan ketika dia memberiku 1001 alasan untuk bahagia. Ya Allah Ya Rabbi, lalu harus bagaimana aku hidup dalam keadaan seperti ini?
       Pagi hari, pipiku terasa basah, aku terbangun lalu melihat sosok seseorang lelaki didepanku. Ia berkata " Wahai humairah, aku sungguh mencintaimu karena Allah" aku kembali tersenyum mendengar perkataan itu kembali. Aku kira dia akan marah padaku setelah aku tidak memberinya keturunan selama 15 tahun kami menikah. Aku kira dia akan membenciku ketika aku tak bisa mendatangkan tawa dan tangisan seorang anak dari rahimku sendiri. Aku kira dia akan mentalakku seperti lelaki lainnya. Subhanallah, lalu aku terbangun dan duduk diatas ranjangku, dia lalu mengecup keningku dengan air mata yang banjir. Tanpa ku tanya mengapa, jawabannya telah ku ketahui semalam. Ketika dia bekerja, satu hal selalu terfikir dalam benakku adalah bagaimana ketika aku menua tanpa memberinya kebahagiaan sama sekali. 
       Hari demi hari kami lewati tanpa beban lagi, masih sama seperti hari yang lain, masih ada kata cinta yang terlontar, kecupan dikeningku dan belaian penyejuk itu. Namun suatu ketika, ketika rasa cinta itu bertambah besar, berkembang bagaikan bunga mawar tanpa duri lagi. Aku dan suamiku solat berjamaah seperti biasanya, begitu khusyuk, namun hari ini berbeda, sujud pada rakaat terakhir begitu lama, aku bertanya-tanya ada apa, aku terdiam lalu menutup solatku dengan sendirinya. Sedangkan dia masih dalam keadaan bersujud, lalu aku memandanginya, aku bertanya mengapa begitu lama, adakah namaku lagi dalam sujudnya? Atau dia menyesal menikahiku? Namun 15 menit telah berlalu, aku masih memandanginya, lalu aku memanggilnya "Abi, apa yang kau lakukan?" dia hanya terdiam dan masih bersujud. Lalu aku bertanya kembali "Abi, apa kau marah pada Allah dan aku?" dia masih dalam keadaan yang sama. Lalu aku melihat seluruh tubuhnya tidak lagi bergerak. Lalu kudekati dia, ku lihat tubuhnya sudah pucat dengan sajadah yang sudah basah. Ku balikkan badannya seperti normal lagi, yang ku dapati dia sudah kaku. Aku menangis terisak-isak dan mengecek adakah denyut nadinya lagi? Aku tak mendapati itu. Sampai aku putus asa, aku menelfon dokter dan ketika itu dokter mengatakan hal yang sama. YA ALLAH YA RABB!!!! Inikah caramu untuk memberhentikan cinta kami? Apakah ini karena ku tidak bisa memberinya kebahagiaan? Maafkan aku abi, aku tak pernah memberimu kebahagiaan ketika kau masih hidup. Aku malah selalu menyangka kau akan menikahi wanita lain yang bisa memberimu keturunan.
       Ketika pemakaman, aku menangis tanpa henti, ada penyesalan ketika aku tak bisa memberinya kebahagiaan. Di detik terakhir dalam sujudnya pun aku menyangkal bahwa dia akan mengingat masalah itu kembali. Pemakaman telah sepi, hanya aku yang ada disana. Lalu ada angin kuat didepanku, ku dapati suamiku sedang tersenyum memakai baju kesayangannya, baju kokoh berwarna putih. Dia mengucapkan "Selamat tinggal humairah, calon bidadari surgaku, aku percaya kita akan bertemu di surga nanti. Tetaplah menjadi bidadari dunia yang indah nan harum seperti bunga mawar yang selalu ku berikan padamu. Akan ku nantikan ketika kita berkumpul lagi" Aku semakin heran terdiam, apakah ini halusinasiku? Atau aku sudah gila? Namun ini adanya. Satu hal yang ku dapati darinya : "Aku mungkin memiliki cintanya, dan seluruh hatinya. Namun aku tak akan pernah memiliki jalan hidupnya" 



Senin, 30 Juli 2012

Seseorang Bersama yang Dicintainya dan Diidolakannya

Mengidolakan seseorang? Artis? Penyanyi? Boyband atau pun girlband? Tentulah sangat banyak kita temui pada akhir-akhir ini. Sungguh sangat miris melihat kalangan remaja yang terbelenggu dalam keadaan seperti ini, sesungguhnya akan banyak mudarat yang kita dapatkan apabila kita mengidolakan seseorang yang bukan makhram kita apalagi bukan dari kalangan muslim. Tentu kita akan meniru-niru gaya mereka, menempelkan poster-poster wajah mereka, menonton konser mereka, dan tentu semua itu akan melupakan kita tentang kewajiban kita selama ini. Kita lupa beribadah, meminta kepada-Nya, padahal semua yang kita lakukan bahkan ketika kita bisa mengedipkan mata adalah berkah dari Allah, Nauzubillahimindzalik apabila Allah telah mengambil nikmat itu.

HATI HATI DALAM MENGIDOLAKAN SESUATU!!!!!!!!!!


Karena seseorang akan bersama yang dicintainya dan diidolakannya
 "بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين, أما بعد:"



Sang Idola dan Panutan yang bebas dari segala keburukan dan kekejian
{قَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا } [الأحزاب: 21]
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” QS. Al Ahzab: 21.
Kenapa beliau idola tanpa cacat, jawabannya:
عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامِ بْنِ عَامِرٍ قَالَ أَتَيْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَخْبِرِينِى بِخُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-. قَالَتْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَا تَقْرَأُ الْقُرْآنَ قَوْلَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ)
Artinya: “Sa’ad bin Hisyam bin Amir berkata: “Aku pernah mendatangi Aisyah radhiyallahu ‘anha, lalu aku bertanya: “ Wahai Ummul Mukminin, beritahukanlah kepadaku akan akhlaknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?”, beliau menjawab: “Akhlak beliau adalah Al Quran, apakah kamu tidak membaca Al Quran, Firman Allah Azza wa Jalla: (وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ) dan sesungguhnya engkau di atas budi pekerti yang agung.” HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 4811.
Makna “Akhlak beliau Al Quran”
Berkata Ibnu Rajab rahimahullah:
تعني : أنَّه كان تأدَّب بآدابه ، وتخلَّق بأخلاقه ، فما مدحه القرآن ، كان فيه رضاه ، وما ذمه القرآنُ ، كان فيه سخطه
Artinya: “Maknanya adalah beliau senantiasa beradab dengan adabnya Al Quran dan berakhlak dengan akhlaknya, apa yang dipuji Al Quran maka di dalamnya terdapat kerelaan beliau dan apa saja yang dicela Al Quran maka di dalamnya terdepat kemurkaan beliau.” Lihat Kitab Jami’ Al Ulum Wa Al Hikam.
Indahnya mengidolakan Nabi dan orang-orang yang diridhai Allah Ta’ala.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ « وَمَا أَعْدَدْتَ لِلسَّاعَةِ ». قَالَ حُبَّ اللَّهِ وَرَسُولِهِ قَالَ « فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ ». قَالَ أَنَسٌ فَمَا فَرِحْنَا بَعْدَ الإِسْلاَمِ فَرَحًا أَشَدَّ مِنْ قَوْلِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- « فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ ». قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِأَعْمَالِهِمْ.
Artinya: “Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bercerita: “Pernah seorang lelaki datang menenmui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu dia bertanya: “Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat?”, beliau bersabda: “Apa yang kamu telah siapkan untuk hari kiamat”, orang tersebut menjawab: “Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya”, beliau bersabda:“Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai”, Anas berkata:“Kami tidak pernah gembira setelah masuk Islam lebih gembira disebabkan sabda nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam “Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai, maka aku mencintai Allah, Rasul-Nya, Abu Bakar dan Umar, dan berharap aku bersama mereka meskipun aku tidak beramal seperti amalan mereka.” HR. Muslim.
قَالَ ثَابِتٌ فَكَانَ أَنَسٌ إِذَا حَدَّثَ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ اللَّهُمَّ فَإِنَّا نُحِبُّكَ وَنُحِبُّ رَسُولَكَ.
Tsabit (perawi hadits di atas) berkata: “Senantiasa Anas radhiyallahu ‘anhu jika meriwayatkan hadits ini, beliau berdoa: “Wahai Allah, sesungguhnya kami mencintai-Mu dan mencintai Rasul-Mu”. HR. Ahmad.
Kawanku…
Sangat indah…mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berarti akan bersama beliau di hari kiamat, tentunya di dalam surga.
Sangat indah…mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berarti akan bersama beliau di dalam surga meskipun pastinya tidak akan mampu beramal seperti amalan beliau.
Tapi ingat Kawanku…Hadits ini juga berlaku bagi yang;
>> mencintai orang yang buruk akidahnya; penuh dengan kekafiran, penuh dengan kesyirikan, penghinaan terhadap Allah Ta’ala, penghinaan terhadap nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan lainnya dari akidah yang buruk, maka dia akan bersamanya di hari kiamat…
>> mencintai orang yang buruk ibadahnya, ibadah senantiasa bid’ah, tidak memperhatikan kwalitas ibadah, tidak taat dalam ibadah, maka dia akan bersamanya di hari kiamat…
>> mencintai orang yang buruk interaksi sosialnya, sering menggangu orang lain, mecela orang lain, menzhalimi orang lain dan sebagainya dari interkasi social yang buruk, maka dia akan bersamanya di hari kiamat…
>> Mencintai orang yang perbuatan dan tingkah laku buruk dan keji, suka maksiat, suka pamer aurat, suka minum khamr dan barang memabukkan lainnya, suka mencuri, suka berzina, seks bebas dan sebagainya dari perbuatan keji dan buruk, maka dia akan bersanama di hari kiamat…
Mari perhatikan perkataan Al Mubarakfury rahimahullah:
 قوله المرء مع من أحب أي يحشر مع محبوبه ويكون رفيقا لمطلوبه قال تعالى ومن يطع الله والرسول فأولئك مع الذين أنعم الله عليهم الآية وظاهر الحديث العموم الشامل للصالح والطالح ويؤيده حديث المرء على دين خليله كما مر ففيه ترغيب وترهيب ووعد ووعيد
Artinya: “Sabda beliau “Seseorang bersama yang yang dia cintai”, maksudnya adalah dia akan dikumpulkan bersama orang yang dia cintai  dan akan menjadi teman untuk yang dicarinya, Allah berfirman: “Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka mereka akan bersama orang-orang yang yang dianugerahkan oleh Allah nikmat atas mereka”, dan secara lahir hadits , mencakup keumuman baik untuk mencintai orang shalih atau orang yang tidak shalih, dan yang menguatkan pendapat ini adalah hadits yang berbunyi: “Seseorang sesuai dengan agama temannya”, sebagaimana yang sudah disebutkan. Maka di dalam hadits ini, terdapat motivasi (untuk berteman dengan orang shalih-pent) dan peringatan keras (untuk tidak berteman dengan orang tidak shalih-pent), di dalam hadits ini terdapat janji yang baik (bagi yang berteman dengan orang shalih-pent) dan ancaman siksa (bagi yang berteman dengan orang tidak shalih-pent).” Lihat kitab Tuhfat Al Ahwadzi.
Kawanku …
Jangan sampai hari kiamat kita seperti apa yang disebutkan di dalam ayat di bawah ini akibat MENJADIKAN IDOLA YANG TIDAK PANTAS UNTUK DIIDOLAKAN, BAIK KARENA KEKAFIRANNYA, KESYIRIKANNYA, KEBID’AHANNYA DAN MAKSIATNYA!!!.
{يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا (66) وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا (67)} [الأحزاب: 66، 67]
Artinya: “Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: Alangkah baiknya, andai kata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul. Dan mereka berkata: “Wahai Rabb kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).” QS. Al Ahzab: 66-67

Minggu, 29 Juli 2012

Hari ini aku bertemu dengan teman lama ku, teman sekolahku dulu. Mereka tersentak melihat perubahanku, memakai kerudung yang panjang, memakai kaos kaki dan baju yang tak sama lagi dengan yang dulu. Dahulu aku memakai baju sama seperti manusia primitif yang sama sekali tak memiliki arti. Namun sekarang, ketika aku bangga dengan kerudungku, salah satu dari mereka berkata "Sumpah dita! Kau tidak cocok dengan pakaian ini, kau terlihat cupu dan tidak modis lagi" Aku terdiam tanpa kata. Lalu aku katakan padanya "Apakah kau bisa menjamin kemodisan itu akan terlihat cantik dimata Allah?" Sekarang giliran dia yang terdiam. Di sepanjang jalan bersama mereka, aku hanya terdiam, meratapi tubuhku, dan tubuh mereka. Tentu berbeda, aku seperti lemper yang benar-benar terbungkus rapi sedangkan mereka memakai pakaian yg dulu aku sering pakai. Entah dimana letak kesalahan itu, padaku atau pada mereka.

Ya Allah, apabila aku sedih, jadikanlah sedih ini karena melihat mereka yang lupa padamu
Ya Allah, apabila aku berdakwah di jalanmu, selamatkanlah aku dalam godaan mereka
Ya Allah, apabila aku sudah menjadi tak sadar, maka sadarkanlah aku
Ya Rabbi, apabila akulah yang salah, tolong tunjukkan jalan mana yang benar

Sesungguhnya seluruh hidup, jiwa dan ragaku hanyalah untuk-Mu, aku ingin selamanya disisi-Mu, menjadi seseorang yang Kau sucikan hatinya, yang Kau ridhoi jalan hidupnya, dan yang Kau selalu sayangi.

Kadang kala aku merasa bukanlah orang baik ketika aku tak mampu mengendalikan segala emosiku, mengendalikan hawa nafsuku. Aku sudah mencoba mencari dan mencari mengapa aku tak bisa, namun alasan yang kutemui selalu saja mencari alasan yang lain. Aku benci ketika diriku menyalahkan orang lain, membentak ibuku, membicarakan orang lain. Ya Allah Ya Rabb, sesungguhnya Engkau tahu jalan mana yang baik untukku, Ikhdinassiratal mustaqim :)

Sabtu, 28 Juli 2012

Martabat Muslim, Mukmim, Mukhsin, Mukhlis, dan Muttaqin

MUSLIM > MUKMIN > MUKHSIN > MUKHLIS > MUTTAQIN

1. MUSLIM

1.1.  Muslim  >>> Orang yang beragama Islam. Menunjukkan orang yang menyerah diri/tunduk kepada Allah swt.
Seorang manusia yang telah menerima dan mengikrarakan Islam sebagai agamanya dengan mengucapkan kalimah syahadah. Artinya, orang ini percaya sudah menerima segala kewajiban-kewajiban dan hak-hak yang telah digariskan oleh Islam.

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Wahai Tuhan kami! Jadikanlah kami berdua: Orang-orang Islam (yang berserah diri) kepadaMu dan jadikanlah daripada keturunan kami: Umat Islam (yang berserah diri) kepadamu dan tunjukkanlah kepada kami syariat dan cara-cara ibadat kami dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima taubat, lagi Maha Mengasihani.” [al-Baqarah : 128].
MUSLIM, (akar katanya,Islam/salima  artinya damai, selamat, sejahtera ) adalah orang baru menyerahkan diri saja kepada Allah, seperti anak sekolah TK, walaupun diberi pelajaran masih berbuat yang tidak  baik , kita perhatikan saja anak anak yang sekolah TK, karena belum mengerti tujuab hidupnya, yah sekedar pengakuan saja.
( Surat : 7 ;172 ; 49 :14 )


2. MUKMIN

2.1. Mukmin >>> orang Islam yang beriman. Firman Allah swt :-
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka itulah sebaik-baik makhluk.” [al-Bayyinah : 7]

Seorang Muslim tidaklah cukup dengan pengakuan itu saja, tetapi harus diiringi dengan amal/perbuatan/tindakan yang diperintahkan oleh agamanya. Dengan melaksanakan hal itu, dia meningkat menjadi seorang Mukmin. 

MUKMIN ( akar kata Iman artinya percaya , Amanah artinya orang dapat diberi kepercayaan ), adalah orang mengatakan keimanan dengan lidah , diyakini dengan hati dan dikerjakan dengan perbuatan ( mengamalkan rukun Iman 6). In adalah tingkatan : SD. ( Q. 2 : 3, 4, 5 dan 6 ; Al-Anfal : 2 dan 3 ; S. 49 : 15 )


3. MUKHSIN 

3.1. Muhsin >>>  Orang Mukmin yang mencapai tahap Ihsan sebagai yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. didalam sebuag hadith yang panjang 
Seorang Mukmin haruslah mengerjakan perbuatan kebajikan yang disebut ihsan. Ihsan itu meliputi segala perbuatan yang baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Dari seorang Mukmin meningkat lagi menjadi seorang Muhsin. 

ما الإحسان قال أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك
Apa itu Ihsan, Dia menjawab : Kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihatnya, dan jika kamu tidak melihatnya, ketahuilah bahawa Dia (Allah) melihat kamu [Hadith Riwayat Bukhari]
MUKHSIN  ( dari kata Ikhsan artinya : baik )adalah orang tingkatan Muslim + Mukmin, artinya orang tersebut tidak beriman saja , tapi sebagaimana  Hadits Nabi SAW, yaitu : “Dia beribadah kepada Allah seakan akan melihat-Nya, tapi apabila dia tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihat dia.”
Ini adalah tingkatan :  SLTP. ( Q. 3 : 134  ; S. Al- Qoshosh :77 )


4. MUKHLIS

4.1. Mukhlis 
Seorang Muhsin mengerjakan ihsan itu semata-mata karena berbakti kepada Tuhan, bukan karena mengharapkan pujian, sanjungan, pangkat dan lain-lain; akan tetapi sungguh-sungguh ikhlas, saat itu manusia meningkat menjadi seorang Mukhlis. 
MUKHLISH (dari Ikhlas ,.. dst )  adalah orang beribadah kepada Allah, hanya mengaharapkan ridho-Nya, contoh seperti orang besedekah dengan tangan kanannya, maka tangan kirinyapun tidak. Ilutrasi lainya : Seperti orang buang air besar , setelah keluar yah.. sudah, tidak pikirkan/ di ingat-ingat, Ah… sayang ,tadi makan adalah yang enak-enak. Surat: 98:5. Ini adalah tingkatan : SLTA


5. MUTTAQIN
5.1. MUTTAQIN

Muttaqin >>> Orang Mukmin yang bertaqwa. Firman Allah swt :
ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ. الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ.

“Kitab Al-Quran ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya dari Allah dan tentang sempurnanya); ia pula menjadi petunjuk bagi orang-orang yang (hendak) bertakwa; Iaitu orang-orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib dan mendirikan (mengerjakan) sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” [al-Baqarah : 2-3]

( akar kata taqwa : takut ), secara istilah adalah : adalah orang melaksanakan perintah Allah secara sempurna, dan menjauhkan perintah Allah.Did alam Al-Qur’an banyak sekali ayat ayat yang menjelaskan sifat orang bertaqwa, antara lain Surat: ( Al-Baqoroh)2 : 2,3,4 , 5, 177, 183 ;(Al-Imron) 3: 133, 134, 135 dan 135 dll..

  Dan banyak sifat sifat lainnya yang paling Istimewa, pantas kalau Allah SWT 
  menyebutnya ORANG YANG PARIPURNA”( ISLAM KAAFFAH). Ini adalah tingkatan :
  Unversitas.

By Mbah Yunos Muhammad