Laman

Selasa, 01 April 2014

Titik

Sebenarnya aku tak tahu sudah seberapa lama aku menunggu sesuatu yang tak pasti ini
Sudah berapa juta detik kuhabiskan hanya untuk menunggu yang menyakitkan
Memang benar, terasa sangat hampa....
Apalagi ketika kau tahu bahwa yang kau tunggu tidaklah menunggumu jua
Pun yang kau rindu-rindu tidak merindumu jua

Aku terdiam. Tersandar lemas di dinding kamarku.
Mengusap air mata yang mengalir begitu derasnya
Setelah sekian lama, aku hanya bisa menahan sungai di ujung mata ini
Ingin kumaki diriku dan dirimu!
Terlalu bodoh terpaku dalam waktu
Waktu yang tak pernah habis walau ditunggu-tunggu

Kau tahu?
Semalam adalah malam pemberhentianku menunggu
Malam yang tiada lagi koma didalamnya
Yang hanya ada titik dan tak ada tanda lainnya
Malam yang begitu menghancur leburkan hatiku
Yang didalam benakku hanya ada maki dan cemooh diri

Aku ingin melupakanmu sesederhana titik dalam akhir tulisan
Yang tiada lagi koma, ataupun tanda lainnya
Habis oleh titik
Selesai sampai disitu saja
Tidak berlanjut lagi

Suatu saat nanti, ketika kau membutuhkanku
Mungkin aku tak lagi dihadapanmu
Tiada lagi yang menunggumu seperti biasanya
Yang selalu bertanya apa kabarmu
Yang selalu mendoakanmu diam-diam
Yang selalu cemas akan hidupmu disana

Terima kasih telah menggoreskan luka dihatiku
Yang mungkin tiada lagi yang sanggup menggoreskannya suatu saat nanti
Jangan khawatir akan diriku
Sungguh aku akan menemukan pengobatnya untukku sendiri
Dan aku tahu orangnya bukanlah dirimu